Pura yang unik karena terdapat Candi Pamoksa. Pada tahun 1965 pura ini masih berbentuk sebuah Sanggar Pamujan Umat Hindu Jawi Wisnu, peninggalan Kerajaan Majapahit. Memiliki tanah 35 m2, dibawah pembinanya yaitu Embah Tretis telah mengalami renovasi dan pemekaran. Tahun 1981 lokasi pura ditambah serta dibangun joglo atau balai pertemuan menjadi luas 205, 05 m2. Sejak tahun 2002 jumlah umat yang bertambah banyak pura direnovasi kembali. Umat beragama Hindu yang berada di Kecamatan Wiyung ini sangat banyak jumlahnya sehingga mencapai tiga kecamatan. Kampung di sekitar pura sangat menjunjung toleransi dan solidaritas antar umat beragama. Pura yang menarik untuk dikunjungi yang terletak di daerah Surabaya Barat.
Tahun berdiri | 1969 |
Alamat | Jl. Babatan III No. 10, Babatan, Wiyung, Surabaya |
Jam buka | Senin – Minggu : 07.00 – 21.00 |
Biaya | Masuk dan parkir : gratis |
Ketentuan masuk | Khusus tempat ibadah. Harus ada surat izin untuk masuk. Terbuka untuk umum ketika perayaan Hari Besar seperti Melasti, Pawai Ogoh-Ogoh, Persiapan Upacara Nyepi |
Tata tertib | 1. Pakaian harus bersih tidak boleh kotor (cuntaka) 2. Perempuan yang sedang mengalami haid tidak diperkenankan masuk ke area utama mandala (tempat berlangsungnya ibadah yang suci) 3. Tidak diperkenankan menggunakan pakaian yang terlalu pendek dan terbuka 4. Penampilan harus rapi, rambut tidak boleh acak-acakan 5. Menjaga sikap, perilaku, dan perkataan ketika di area pura yang suci dan sakral 6. Menggunakan kain atau sabuk prada satin ketika memasuki pura yang disediakan oleh pengurus 7. Tidak diperkenankan sembarang orang masuk ke area utama mandala tanpa izin dari pengurus |
Program atau kegiatan rutin :
- Pawai ogoh-ogoh
- Sekolah minggu
- Ibadah pemujaan
Pemujaan berupa penyembahan kepada dewa-dewi Hindu, persembahan makanan, minuman, dan bunga. Berdoa untuk memiinta perlindungan dan keberkahan.
- Upacara Melukat
Upacara ritual pembersihan serta penyucian diri
- Puja Tri Sandya
Ibadah harian yang biasanya dilakukan oleh umat Hindu. Pembacaan doa dalam tiga kali sehari. Saat matahari terbit (pagi), saat matahari di puncak (siang), dan saat matahari terbenam (sore).
- Perayaan Hari Raya besar Hindu
Misalnya seperti Galungan, Kuningan, Nyepi, Tahun Baru Saka.
- Melasti
Upacara pembersihan dan persembahan yang dilakukan sebelum perayaan Hari Nyepi.
- Upacara Ngaben
Fasilitas :
- Toilet
- Ruang sekolah minggu
- Kotak peralatan untuk ibadah
- Tempat duduk
- Area parkir
- Alat gamelan
- Dapur
- Ruang penyimpanan barang pusaka
Keunikan :
- Pura penginggalan Kerajaan Majapahit
- Terdapat Candi Pamoksan atau Sanggah Pamujan

Akses Transportasi Umum :
- · Bandara Internasional Juanda
Bandara Juanda – Halte Gunung Anyar Timur 2 (Gojek/Grab 8,1 km)
Halte Gunung Anyar Timur 2 – Halte Bundaran ITS (Bus Trans Semanggi 3L)
Halte Bundaran ITS – Halte Jono Soewojo 2 (Bus Trans Semanggi 2L)
Halte Jono Soewojo 2 – Halte Griya Babatan Mukti 2 (Surabaya Bus TIJ-TOW)
Halte Griya Babatan Mukti 2 – Pura Tirta Empul (Jalan kaki 400 m)
· Stasiun Kereta Api Gubeng Baru
Stasiun Gubeng Baru – Halte SMAN 4 (Jalan kaki 400 m)
Halte SMAN 4 – Halte Jono Soewojo 2 (Bus Trans Semanggi 2L)
Halte Jono Soewojo 2 – Halte Griya Babatan Mukti 2 (Surabaya Bus TIJ-TOW)
Halte Griya Babatan Mukti 2 – Pura Tirta Empul (Jalan kaki 400 m)
· Terminal Bus Purabaya
Terminal Bus Purabaya – Halte Urip Sumoharjo 1 (Surabaya Bus Purabaya – Rajawali)
Halte Urip Sumoharjo 1 – Halte Urip Sumoharjo 2 (Jalan kaki 250 m)
Halte Urip Sumoharjo 2 – Halte Jono Soewojo 2 (Bus Trans Semanggi 2L)
Halte Jono Soewojo 2 – Halte Griya Babatan Mukti 2 (Surabaya Bus TIJ-TOW)
Halte Griya Babatan Mukti 2 – Pura Tirta Empul (Jalan kaki 400 m)