Pura yang memiliki arti nama dalam bahasa Bali adalah laut, air. Digunakan sebagai tempat ibadah dan meditasi Umat Hindu. Telah mengalami beberapa kali renovasi serta perluasan bangunan pura. Pura Segara yang berada di dekat pantai untuk menghormati dewa-dewa yang ada di laut. Pertama kali, diresmikan pada 17 Juli 1981 oleh Pangdaeral IV Laksda TNI Gatot Suwardi. Dibangun mulai tahun 198- dengan surat izin pembangunan No.B/15/04/20/9 15 Januari 1980. Di dalam pura terdapat Nista Mandala yaitu bagian pura yang paling luar. Widya Mandala yaitu ruang tengah dalam pura yang dianggap sebagai tempat uang paling suci dalam pura dan merupakan pusat aktivitas spritual dan keagamaan. Bagian yang paling dalam dari pura yaitu Utama Mandala dianggap sebagai tempat tinggal para dewa dan roh suci.
Tahun berdiri | Dibangun mulai 15 Januari 1980, diresmikan pada 17 Juli 1981 |
Alamat | Jl. Memet Sastrowiryo No. 1 A, Komp, Kenjeran |
Jam buka | Buka setiap hari : 06.00 – 21.00 (hari libur nasional bisa berubah) |
Biaya | Masuk dan parkir gratis |
Ketentuan masuk | Khusus tempat ibadah. Harus ada surat izin untuk masuk. Terbuka untuk umum ketika perayaan Hari Besar seperti Melasti, Pawai Ogoh-Ogoh, Persiapan Upacara Nyepi |
Tata tertib | 1. Pakaian harus bersih tidak boleh kotor (cuntaka) 2. Perempuan yang sedang mengalami haid tidak diperkenankan masuk ke area utama mandala (tempat berlangsungnya ibadah yang suci) 3. Tidak diperkenankan menggunakan pakaian yang terlalu pendek dan terbuka 4. Penampilan harus rapi, rambut tidak boleh acak-acakan 5. Menjaga sikap, perilaku, dan perkataan ketika di area pura yang suci dan sakral 6. Menggunakan kain atau sabuk prada satin ketika memasuki pura yang disediakan oleh pengurus 7. Alas kaki wajib dilepas ketika memasuki area utama mandala tempat berlangsungnya ibadah 8. Tidak diperkenankan sembarang orang masuk ke area utama mandala tanpa izin dari pengurus |
Program atau kegiatan rutin :
- Pasraman Saraswati setiap hari Minggu
- Pawai Ogoh-ogoh menyambut tahun baru Caka
- Simakrama atau perkumpulan mahasiswa hindu se-Surabaya
- Ibadah pemujaan : Pemujaan berupa penyembahan kepada dewa-dewi Hindu, persembahan makanan, minuman, dan bunga. Berdoa untuk memiinta perlindungan dan keberkahan.
- Upacara Melukat : Upacara ritual pembersihan serta penyucian diri
- Puja Tri Sandya : Ibadah harian yang biasanya dilakukan oleh umat Hindu. Pembacaan doa dalam tiga kali sehari. Saat matahari terbit (pagi), saat matahari di puncak (siang), dan saat matahari terbenam (sore).
- Perayaan Hari Raya besar Hindu : Misalnya seperti Galungan, Kuningan, Nyepi, Tahun Baru Saka.
- Melasti : Upacara pembersihan dan persembahan yang dilakukan sebelum perayaan Hari Nyepi.
- Piodalan pada Purnama Kapat :
Utsawa Dharma Githa
Bazar dan Jalan Sehat
Lomba penjor, lomba gebogan, lomba bleganjur
Fasilitas :
- Pos Pecalang
- Ruang sekretariat
- Nista Mandala
- Madya Mandala
- Utama Mandala
- Tirta
- Pelinggih Taman Beji
- Prasasti Ngenteg Linggih untuk upacara
- Gerbang berbentuk Candi Bentar
- Bale Bengong
- Kelas Pasraman Saraswati I
- Ngayah di Wantilan
- Madya Mandala
- Bale Gong
- Bale Penyimpenan
- Kori Agung
Keunikan :
- Memiliki gapura berbentuk Candi Bentar

Akses Transportasi Umum :
- · Bandara Internasional Juanda
Bandara Juanda – Halte Gunung Anyar Timur 2 (Gojek/Grab 8,1 km)
Halte Gunung Anyar Timur 2 – Halte Kenjeran 1 (Bus Trans Semanggi 3L)
Halte Kenjeran 1 – Pura Segara (Gojek/Grab 2,4 km)
· Stasiun Kereta Api Gubeng Baru
Stasiun Gubeng Baru – Halte SMAN 4 (Jalan kaki 400 m)
Halte SMAN 4 – Halte Bundaran ITS (Bus Trans Semanggi 2L)
Halte Bundaran ITS – Halte Kenjeran 1 (Bus Trans Semanggi 3L)
Halte Kenjeran 1 – Pura Segara (Gojek/Grab 2,4 km)
· Terminal Bus Purabaya
Terminal Bus Purabaya – Halte Pandegiling (Surabaya Bus Purabaya – Rajawali)
Halte Pandegiling – Halte Bundaran ITS (Bus Trans Semanggi 2L)
Halte Bundaran ITS – Halte Kenjeran 1 (Bus Trans Semanggi 3L)
Halte Kenjeran 1 – Pura Segara (Gojek/Grab 2,4 km)